Langsung ke konten utama

Review Novel Cantik Itu Luka Karya Eka Kurniawan

“Cantik itu privillange. Dan berbahagialah bila kamu terlahir cantik.” Ungkapan itu seringkali terdengar. Benar adanya. Saya pun setuju.

Keelokkan paras memberikan keuntungan tersendiri. Mudah disukai, memiliki kesempatan dalam berbagai aspek di kehidupan.

Sayangnya, nggak selalu begitu. Di buku Cantik Itu Luka, Eka Kurniawan mendefinisikan kecantikan dari sudut pandang yang berbeda. Penuh tragedi, magis, dan sejarah kelam.

Ketika membaca novel Cantik Itu Luka yang saya rasakan: hampa dan pilu. Ironi sekaligus sakit bertubi-tubi.

Entah bagaimana baiknya mendeskripsikan kekaguman kepada novel ini. Pastinya selesai membaca rasanya mengganjal bak sisa daging yang nyangkut di gigi.

Alur Novel Cantik Itu Luka

Review Novel Cantik Itu Luka Karya Eka Kurniawan

Kisah novel Cantik Itu Luka karya Eka Kurniawan dimulai dengan bangkitnya Dewi Ayu dari kematian setelah 21 tahun meninggal dunia. Kebangkitannya ini membuka lembaran demi lembaran tragedi kehidupan Dewi Ayu dan keturunannya.

Kebangkitannya ini menggemparkan seisi kota. Terlebih sosoknya jadi legenda kota Halimunda. Dewi Ayu sendiri, merupakan gadis keturunan peranakan pribumi dan Belanda.

Ia perempuan cantik yang terlahir di masa kolonial Belanda. Kemudian, lengsernya Belanda dan diganti pemerintahan Jepang, menjadi titik mula kehidupan Dewi Ayu berubah total. Ia dimasukkan ke kamp pengasingan. Di sanalah tragedi demi tragedi kehidupan sang pelacur dimulai.

Sebelum kejatuhan kota Halimunda ke tangan Jepang, Dewi Ayu memutuskan menikah dengan Ma Gendik secara paksa. Ia ingin memperoleh cinta dari pria tua yang tak lain, kekasih neneknya sendiri – Dewi Ayu terlanjur kagum dengan kisah cinta Ma Gendik dan Ma Iyang sehingga ia ingin memiliki laki-laki itu.

Namun, Ma Gendik terlampau mencintai Ma Iyang sehingga menolak menikahi Dewi Ayu. Sekeras apa pun Dewi Ayu berusaha memperoleh hati Ma Gendik nampaknya sia-sia. Ma Gendik lantas melarikan diri lalu bunuh diri di bukit sebagaimana tempat Ma Iyang yang terbang ke langit.

Setelah pernikahan yang tak bahagia itu, Dewi Ayu dibawa ke kamp sebagaimana para perempuan pribumi maupun Belanda yang tak berhasil keluar dari Halimunda.

Di sanalah, ia menawarkan tubuhnya agar bisa bertahan hidup. Terlebih menolong ibu sahabatnya yang sakit.

Bertahun-tahun di kamp tersebut, para parempuan muda di bawa ke Rumah Mama Kalong. Tempat pelacuran bekas peninggalan Belanda. Yang kembali dimanfaatkan Jepang untuk menuntaskan kepuasan birahi para prajurit.

Dari semua gadis yang dibawa. Dewi Ayu satu-satunya perempuan yang menerima takdirnya melayani para prajurit Jepang.

***

Setelah melalui masa penjajahan Jepang yang panjang dan penuh ironi. Dewi Ayu menikmati hidupnya pasca kemerdekaan. Nampaknya, kemerdekaan Indonesia tak membawa perubahan bagi hidupnya Dewi Ayu.

Ia tetap pelacur sekaligus wanita paling cantik di seluruh kota Halimunda. Membuatnya ingin dimiliki setiap laki-laki. Alhasil, ia melahirkan 4 orang putri tanpa ayah yang jelas.

Tiga orang putrinya berwajah rupawan. Mengalahkan kecantikan Dewi Ayu. Kecantikan putri-putri Dewi Ayu meluluhkan preman kebal berbagai senjata, seorang pesohor komunis, bahkan sang jenderal yang disegani.

Sementara putri bungsunya tak secantik kakak-kakaknya. Ia bahkan disebut-sebut sebagai wanita paling buruk rupa di muka bumi. Tak ingin dimiliki lelaki mana pun. Namun, takdir kehidupan membawa kisah yang jauh lebih menyesakkan dada.

***

Kisah Dewi Ayu yang hidup di kota Halimunda terus berlanjut hingga anak-anaknya dewasa. Lalu anak-anaknya menikah, hingga ia memiliki cucu. Sepanjang perjalanan hidupnya, tragedi demi tragedi menyertai keturunannya bak bayangan sendiri.

Tak ada bahagia dalam hidup Dewi Ayu. Kutukan terus menyertainya kemana pun ia dan keturunannya berada. Bahkan ke liang lahat sekalipun.

Karakter Tokoh Novel Cantik Itu Luka

Dewi Ayu

·  Meninggal usia 50 tahun dan bangkit setelah 21 tahun kematiannya.

·  Meninggal usai 12 hari melahirkan bayi perempuan buruk rupa

·  Tegas, berani, dan cerdik.

·  Berwibawa dan paham value diri.

· Cerdas terbukti dengan mampu mengajar anak-anak, dialog yang cerdik, suka bacaan seperti Max Havelar.

Rosinah

Gadis cantik namun bisu. Hidup bersama Dewi Ayu setelah digadaikan ayah tuanya sebagai bayaran mati dipelukan Dewi Ayu. Diadopsi karena Rosinah sebatang kara.

Cantik

- Gadis buruk rupa yang bentuknya tak menyerupai apapun saking jeleknya.

- Cerdas. Bisa membaca, menulis, dan berbicara di usia 6 tahun tanpa seorang pun mengajarinya.

- Bisa melakukan apapun tanpa ada yang mengajarinya. Menyulam di usia 9 tahun, menjahit di usia 11 tahun, bisa memasak apapun yang diinginkan.

Maman Gendeng

   · Dari gunung Gede. Anak jadah dari Bupati. Dipelihara Empu Sepak.

     ·  Pemberani, kuat, dan tegas.

  · Pengembara yang tergabung dalam Tentara Rakyat hingga berubah jadi perompak. Merampok rumah orang kaya lalu bagikan ke orang miskin.

Sang Shodanco

- Cerdas mengatur strategi perang.

- Jenderal Militer Tentara Gerilya

- Tak gila jabatan dan memilih tetap jadi Shondanco selevel Letnan Kolonel di Halimunda

- Suka meditasi dan menelusuri hutan.

- Ahli strategis

- Pahlawan kota Halimunda. Jago bisnis dan jenderal di ibu kota hormat padanya karena sering mengisi kantong para pejabat.

Kamerad Kliwon

- Ayahnya seorang komunis

- Tampan dan popular karena kecerdasannya. Sejak SD sudah bisa menyelesaikan soal-soal sd 6. Dan menjuarai berbagai lomba matematika.

- Pandai bernyanyi dan main gitar.

- Menyaksikan kematian Salim, dialog mereka tentang ideologi komunis dan marxisme.

- Jadi miskin tinggal tulang, berusaha menghilangkan penderitaan karena cinta dengan hidup menggelandang.

Alamanda & Dinda

Alamanda

- Cerdas

- Suka tebar pesona.

- Suka pujian dan tarik ulur perasaan lelaki.

- Keras kepala

Dinda

   -     Cerdas & setia

   -    Perhatian

   -   Keibuan & taat beragama

 

***

My Thought

Satu hal yang ku rasakan setelah menyelesaikan halaman terakhir novel Cantik Itu Luka karya Eka Kurniawan: Hampa.

Kenapa? Berbagai peristiwa dalam novel Cantik Itu Luka menggambarkan ironinya menjadi wanita di kala itu.

Tak peduli, kamu cantik atau tidak. Selama memiliki lubang vagina tetap disetubuhi. Perempuan hanya dijadikan alat reproduksi.

Begitu membekas hingga menguras energi. Berbagai ironi, tragedi, peristiwa dalam novel ini rasanya Eka Kurniawan sedang mengkritik dunia ketika memandang wanita.

Bagaimana tidak, aku cukup miris dengan para lelaki kala itu yang mengincar bocah belasan tahun (Kala itu, remaja telah dianggap dewasa)

Terlepas dari itu, novel Cantik Itu Luka memberikan gambaran kelam sejarah Indonesia. Politik, ideologi, magis, dan budaya masyarakat disajikan Eka Kurniawan secara gamblang. Seakan menelanjangi negeri ini dengan fakta kelam yang tak terbantahkan.

Eka Kurniawan memperkenalkan satu per satu karakternya. Pengembangan karakter yang cerdik. Mulai dari latar belakang, kelebihan setiap karakter, hingga kebodohan napsu masing-masing.

Selain itu, yang menarik perhatian saya yakni part yang menceritakan perburuan babi oleh petani bernama Sahudi, ternyata babi tersebut berubah menjadi manusia. Mayat tersebut membusuk di rumah sakit tapi tak seorang pun mengenali mayat tersebut.

Orang-orang tak lagi berburu babi meski ladang semakin dirusak, banyak yang takut jadi gila seperti Sahudi. Konteks ini apakah penulis ingin menyampaikan terkait kepercayaan animisme soal babi nyepet? Saya kira begitu.

Bisa dibilang, novel Cantik Itu Luka memiliki berbagai makna tersirat dibalik peristiwa.

Sementara, makna cinta yang paling membekas di kepala, kisah Alamanda dan Sang Shodanco. Secara tegas, penulis menyampaikan bila terkadang mencintai tanpa dicintai itu menyedihkan.

Sekeras apapun usaha yang dilakukan, takkan pernah mencintaimu. Cinta dengan paksaan hanya datangkan kekosongan.

***

Terlepas dari karakter dan kecerdikan Eka Kurniawan menyajikan narasi Cantik Itu Luka ini, menurut saya novel ini terkesan merendahkan perempuan.

Berbagai adegan dewasa memberikan kesan pilu sekaligus miris melihat perempuan sebagai objek seksual.

Membaca ini membuat saya geli. Enggan meneruskan paragrafnya. Tetapi satu sisi, kompleksitas pemaknaan novel ini semakin membuat penasaran.

Rasanya penulis cerdik sekali meramu satu demi satu kalimat yang membuat pembaca tersihir. Ceritanya membekas. Setiap bab yang saya baca dalam novel ini memberikan kesan permanen di otak.

Membaca novel Cantik Itu Luka membuka mata bahwa sejarah kelam perempuan dipandang dan diperlakukan. Tetapi satu sisi lainnya, saya lihat kecantikan perempuan itu pula yang meluluhlantahkan politikus yang ulung, preman terkuat, bahkan penguasan sekalipun tunduk pada ‘selangkangan’ perempuan. Ironis tapi begitu kenyataannya.

Identitas Buku

Judul: Cantik Itu Luka

Penulis: Eka Kurniawan

Penerbit: Gramedia Pustaka Utama

Halaman: 505 Halaman

Promosi:

Kalau kamu pengen merasakan pengalaman membaca novel Cantik Itu Luka, nggak ada salahnya open link Tokopedia saya TIKTOK @Sj.patari kemudian checkout. Bisa follow biar nggak ketinggalan review selanjutnya.

Komentar

Postingan Popular

Review Buku Eutanasia Karya Linda Tria Sumarno, Kumpulan Cerpen tentang Kemanusiaan

  “Kau boleh tidak mencintaiku, tapi jangan kau benci juga budaya leluhurmu. Itu sama artinya kau tidak mengakui ibu kandungmu sendiri, Sandur sudah menempati separuh hatiku, selebihnya kaulah yang menempatinya,” Identitas Buku Judul : Eutanasia Karya Penulis : Linda Tria Sumarno Penerbit: Pataba Press, 2017 Halaman :  180  Halaman Review Buku Eutanasia Karya Linda Tria Sumarno Secara pribadi aku suka kumpulan cerpen tentang kemanusian, ketidakadilan, gender hingga persoalan hidup sehari-hari. Selain mencerminkan kehidupan saat ini, cerpen dengan tema seperti itu rasanya masih kurang di bahas. Nah, tema-tema cerpen tersebut ternyata ku temukan dalam satu buku yang berjudul Eutanasia karya Linda Tria Sumarno ini.   Alur Sebagaimana judulnya, Eutanasia sebuah kumpulan cerpen yang menyentuh hati. Cerpen ini bercerita tentang berbagai point of view kehidupan para tokoh. Mulai dari seorang guru yang berjuang membela sosok anak kecil yang dilecehkan ol...

Review Buku Men Coblong Karya Oka Rusmini, Satire yang Menggetarkan Hati

“ Apakah yang sesungguhnya harus dipercaya di negeri ini. Ketika para pemimpin hanya memikirkan uang tanpa memiliki hati dan perasaan menelan apa saja. Memaki dan menghalalkan belbagai cara untuk menekan rakyatnya. Sementara wacana yang dihidangkan begitu indah, untuk kesejahteraan. Kesejahteraan seperti apa? Untuk rakyat. Rakyat yang wujudnya seperti apa yang diperjuangkan. Ketika peredaran uang begitu penuh misteri, selalu kurang ... ... Rakyat bisa apa kalau seluruh kebijakan para pengambil kebijaksanaan itu bermata dua – siap menusuk rakyat sendiri. Padahal uang yang terkumpul juga milik rakyat. Hasil kerja keras, mana ada di bumi ini tanpa kerja duit bisa ngumpul?” Begini salah satu sindiran favorit ku dalam karya Oka Rusmini terhadap negeri yang katanya berbudi pekerti luhur. Identitas Buku Judul : Men Coblong Penulis : Oka Rusmini Penerbit: PT Gramedia Widiasarana Indonesia, 2019 Halaman :  214  Halaman Review Buku Men Coblong Karya Oka Rusmini Men Coblo...

Wajib tahu! Ini 6 Alasan mengapa percaya diri itu penting

  Pernah dengar kalimat ‘ rasa percaya diri jadi salah satu kunci utama mencapai kesuksesan dan kebahagiaan dalam hidup? ’  Nah perlu dipahami bahwa rasa percaya diri itu bukan tentang bagaimana orang lain melihat dan menilai diri kita, tetapi bagaimana kamu melihat diri sendiri. freepik.com Mungkin terkesan klise tetapi begitulah adanya. Ketika kepercayaan diri seseorang hilang, dapat berakibat fatal.  Misalnya membuat kamu merasa rendah diri dan kehilangan motivasi untuk melakukan yang terbaik dalam hidupnya. Nggak heran bila orang dengan rasa kepercayaan dirinya rendah cenderung stress hingga depresi. Lantas apa sih alasan kenapa rasa percaya diri itu sangat penting dalam hidup? 1. Bantu Tingkatin Kinerja dalam Hidup. Ketika kamu memiliki rasa percaya diri yang baik bisa membantumu untuk fokus pada tujuan hidup. Contohnya lulus dengan nilai terbaik, memperoleh pekerjaan impian dan sebagainya.  Pada prinsipnya, ketika percaya diri itu ada, kamu bisa percaya p...

Review Buku Malice: Catatan Pembunuhan sang Novelis Karya Keigo Higashino

Malice novel thriller pertama yang bikin aku jatuh cinta dengan genre serupa. Walau di halaman pertama aku skeptis dan sudah menjudge isi buku ini tapi setelah menyelami lembar per lembar ternyata semenarik itu.   “Hati manusia sulit ditebak. Hari ini mungkin memujimu dengan seribu Bahasa indah, sedetik kemudian muncul rasa dengki yang entah datang dari mana. Rasa rendah diri? Ataukah memang sudah jadi bawaan karakter seseorang,” Kutipan yang membuka kepolosan ku tentang manusia. Yup, aku kira setiap kebaikan yang kita berikan ke orang lain dibalas pula dengan kebaikan. Atau paling tidak, diterima dengan baik tanpa rasa dengki. Setelah menelisik setiap alur dalam Malice karya Keigo Higashino, ternyata kebaikan pun bisa mendatangkan kejahatan bagi hati orang lain. Seunik itu isi hati manusia. Sebelum menelisik isi bukunya, yuk simak identitas bukunya. Identitas Buku Judul : Malice: Catatan Pembunuhan sang Novelis Penulis : Keigo Higashino Penerbit: Gramedia Pustaka Uta...